Persalinan aktif (Active Birth) merupakan cara sederhana dan nyaman
untuk menjalani persalinan normal tanpa meminimalkan rasa sakit. Tubuh
yang rileks dan pikiran yang terbuka adalah syarat utama menjalankan
metode ini. Di Inggris cara ini sedang sangat popular yang digagas oleh
Ginekolog Janet Balaskas. Metode ini memberi kebebasan pada ibu untuk
mengikuti insting dan panggilan psikologis tubuhnya untuk melalui
persalinan dan mengurangi rasa sakit.
Persalinan aktif dimulai sejak
awal kehamilan. Metode ini melibatkan kemitraan sejati antara ibu dan
ahli medis. Pendekatan metode ini adalah melakukan apapun yang mungkin
dilakukan untuk meningkatkan terjadinya persalinan alamiah atau
persalinan yang sesuai dengan panggilan tubuh. Tujuannya menghindari
penggunaan obat atau intervensi rutin yang sebenarnya tidak perlu.
Artinya juga memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan tentang waktu yang
tepat untuk memberikan obat atau intervensi cara yang terbaik
menggunakannya demi meminimalkan efek samping.
Salah satu insting dan
panggilan tubuh ibu yang alamiah adalah mencari posisi paling naman dan
tidak sakit. Sayangnya selama ini ibu sering mengabaikan panggilan ini
karena ketidaktahuan bahwa ada posisi tubuh yang dapat membuat ibu
nyaman dan tidak sakit. Hal ini karena ibu terjebak dalam aturan rumah
sakit,misalnya anjuran untuk terus berbaring di ranjang, sehingga ibu
memilih posisi pasif.
Ketika ibu bergerak bebas dan aktif, sebenarnya
ibu dapat menemukan posisi yang nyaman yaitu posisi tegak. Ibu dapat
mengeksplorasi posisi yang nyaman menurutnya, contohnya berjalan,
berlutut, duduk atau jongkok. Berikut ini manfaat dari active birth:
1. Berkurangnya Sakit
Sebenarnya
posisi berbaring saat kontraksi akan melawan gravitasi serta membuat
kontraksikurang efisien dan lebih menyakitkan. Saat kontraksi cenderung
kurang menyakitkan jika ibu dalam posisi tegak daripada berbaring , ini
karena sepanjang kontraksi rahim maju secara alamiah.
2. Lebih banyak Oksigen untuk Bayi
Dalam
posisi berbaring, atau setengah berbaring, berat rahim dapat mencapai 5
kg dan menindih pembuluh darah besar yang mengalirkan darah ke rahim
sehingga bayi kekurangan oksigen. Suplai oksigen untuk bayi akan lebih
baik jika ibu tegak daripada berbaring. Jika ibu bangun dan bergerak,
ibu bernapas lebih baik, sehingga lebih banyak oksigen untuk bayi.
3. Posisi optimal
Posisi tegak mencegah terjadinya posisi bayi yang salah, sunsang, atau menyakitkan ibu.
4. Kontraksi Efektif
Jika
ibu berbaring,tekanan bayi berkurang, sehingga peregangan mulut rahim
lebih lambat. Posisi tegak menyediakan lebih banyak ruang untuk bayi dan
mengurangi rasa sakit, khususnya sakit punggung.Selain itu berat bayi
akan menekan rongga panggul dan meregangnkan mulut rahim. Sehingga
persalinan akan lebih singkat.
5. Lebih mudah Mengejan
Dalam
posisi tegak,daya gravitasi ikut menarik ibu saat mengejan,posisi bayi
turun jadi lebih mudah,tinggal meluncur dan keluar.
6. Lebih Kecil Risiko Perobekan Perinium
Jika tegak, perinium, dapat melebar dengan leluasa sehingga bayi lebih mudah melewati dan mengurangi risiko robekan.
7. Mempererat Hubungan Ibu, Bayi dan Pendamping Persalinan
Di
akhir persalinan, ibu akan merasa takjub dan puas dengan seluruh
pengalaman yang dilaluinya. Ibu dan bayi berbagi hormon Oksitosin dan
Endorfin. Hormon yang membuat mereka mempunyai hubungan yang lebih erat.
Umumnya pendamping persalinan atau pasangan pun lebih banyak terlibat
dalam metode persalinan aktif, baik secara fisik maupun emosional.
Kenangan bersama ini akan sangat berkesan dan merupakan awal yang baik
dalam memulai kehidupan sebagai keluarga baru.
Kalau artikel ini bermanfaat tolong diberi rating ya..trimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar