KOMPLIKASI
PERSALINAN KALA II PANGGUL SEMPIT
Diajukan untuk memenuhi tugas
terstruktur mata kuliah
ASKEB IV
Semester IV/tingkat 2
Kelas
IIB
Penyusun
Intan
Fitriannisa
NIM
: B0009070
Dosen Pengampu : Tri Agustina. H.
S.SiT
STIKES BHAMADA
SLAWI
Jl. Cut Nyak Dhien Kalisapu Slawi
Telp (0283) 3317706, 3308331
KABUPATEN TEGAL
2011
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LEMBAR
PENGESAHAN
Kliping Kebidanan Komunitas
Dengan judul MASALAH KEBIDANAN KOMUNITAS
STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
Tahun ajaran 2010/2011, telah diteliti
dan disahkan pada
Tanggal :
Yang disusun
oleh :
Intan
Fitriannisa
Nim : B0009070
|
|||
|
|||
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT dengan
telah selesainya seluruh rangkaian kegiatan yang panjang dalam penyusunan
makalah Komplikasi Persalinan Kala II Panggul sempit, Makalah ini dibuat dalam
rangka memperdalam pemahaman tentang Anemia yang sangat diperlukan
dalam suatu harapan mendapatkan keamanan dalam memanfaatkan informasi
kesehatan terutama bagi ibu hamil dan sekaligus melakukan apa yang menjadi
tugas mahasiswa yg mengikuti mata kuliah “Askeb IV”,
Dalam peroses pendalaman materi Askeb IV, tentunya kami
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran dari berbagai pihak, untuk itu
rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan :
- Ketua Yayasan Stikes bhamada, Titin Marlinah. M,kes.S,kep
- Ka Prodi DIII kebidanan, Siti Erniyati.BP. S,ST
- Dosen pembimbing mata kuliah “Askeb IV”, Tri Agustina.H. S,ST
- Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Tentunya dalam
penyusunan makalah ini kami memerlukan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan materi yang kami sampaikan ini, saya berharap makalah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca.
Semoga Bermanfaat.
Slawi, Juni
2011
Penulis
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. pengertiyan Panggul
sempit ................................................................................. 1
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
BAB II pembahasan.................................................................................................. 3
2.1. Definisi ............................................................................................................... 3
2.2. Pembagian Panggul
............................................................................................ 3
2.3. Menilai Panggul
Sempit Secara Klinis ............................................................... 4
2.4. Gejala Yang Muncul........................................................................................... 5
2.5. Cara Mengatasi
Panggul Sempit saat Persalinan................................................. 5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 7
BAB I
KOMPLIKASI PERSALINAN KALA II PANGGUL SEMPIT
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan merupakan suwatu proses
alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia
setiap saat terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun janinnya sehingga
memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai.
Persalinan pada manusia dibagi menjadi empat tahap penting dan kemungkinan
penyulit dapat terjadi pada setiap tahap tersebut.
Penyebab utama kematian ibu di negara yang sedang
berkembang sebagian besar adalah penyebab obstetri langsung yaitu; perdarahan
post partum, eklamsia, sepsis dan komplikasi lainnya seperti panggul sempit,
penyebab kematian ini sebagian besar dapat dicegah, karena di negara-negara
dengan angka kematian ibu yang rendah penyebab kematiyan ini tidak didapatkan
lagi. Hal ini dapat dilakukan dengan mendeteksi sedini mungkin resiko-resiko
yang ada dan mempertimbangkan atau memperkirakan resikonya kemudian mengambil
keputusan dengan resiko paling rendah.
1.2 Pengertian Panggul Sempit
Ada 2 definisi panggul sempit, yaitu
secara anatomi dan secara obstetri. Secara anatomi berarti panggul yang satu
atau lebih ukuran diameternya berada di bawah angka normal sebanyak 1 cm atau
lebih. Pengertian secara obstetri adalah panggul yang satu atau lebih
diameternya kurang sehingga mengganggu mekanisme persalinan normal.
Lebih jelasnya demikian Pengertian
panggul sempit secara anatomi dan secara obstetri. Secara anatomi berarti
panggul yang satu atau lebih ukuran diameternya berada di bawah angka normal
sebanyak 1 cm atau lebih. Pengertian secara obstetri adalah panggul yang satu
atau lebih diameternya kurang sehingga mengganggu mekanisme persalinan normal.
Dalam Obstetri yang terpenting bukan
panggul sempit secara anatomis melainkan panggul sempit secara obstetri atau
fungsional artinya perbandingan antara kepala dan panggul. Contohnya panggul
ukuran normal tetapi bayi ukurannya besar sehingga tidak seimbang antara ukuran
bayi dengan jalan lahir. Panggul sempit tetap bayinya kecil/prematur maka masih
bisa bayinya lahir secara normal.
1.3 Tujuan
- Tujuan Umum
Menjelaskan komplikasi
persalinan kala II dengan panggul sempit.
- Tujuan Khusus
Untuk mengetahui cara
mengatasi panggul sempit saat persalinan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi
Persalinan adalah proses fisiologik dimana uterus
mengeluarkan atau berupaya mengeluarkan janin dan plasenta setelah masa
kehamilan 20 minggu atau lebih dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan. Menurut
cara persalinan dibagi menjadi :
1. Persalinan biasa atau
normal (eutosia) adalah proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan
(aterm, 37-42 minggu), pada janin letak memanjang, presentasi belakang kepala
yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu
berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tindakan/pertolongan buatan dan
tanpa komplikasi.
2. Persalinan abnormal
adalah persalinan pervaginam dengan bantun alat-alat maupun melalui dinding
perut dengan operasi caesarea, karena adanya komplikasi atau penyulit-penyulit
yang tidak memungkinkan untuk lahir normal.
Kala II persalinan
dimulai ketika pembukaan servik sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan
lahimya bayi. Kala II dikenal juga dengan kala pengeluaran (APN, 2004).Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan
pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan serviks sudah lengkap atau kepala
janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm. Hal ini sangat berhubungan
dengan pemeriksaan jalan lahir terutama dukungan ukuran panggul
Komplikasi
persalinan adalah adanya penyulit yang timbul pada saat akan terjadi persalinan
yang bisa membuat persalinan beresiko atau lahir tidak normal dengan
menggunakan alat atau melalui operasi SC.
2.2
Pembagian Panggul
Kesempitan
panggul dibagi sebagai berikut :
- Kesempitan pintu atas panggul
Pintu atas panggul dianggap
sempit kalau conjugata vera kurang dari 10 cm atau kalau diameter transversa
kurang dari 12 cm. Conjugata vera dilalui oleh diameter biparietalis yang ± 9½
cm dan kadang-kadang mencapai 10 cm, maka sudah jelas bahwa conjugata vera yang
kurang dari 10cm dapat menimbulkan kesulitan.
- Kesempitan bidang tengah panggul
Bidang tengah panggul
terbentang antara pinggir bawah symphysis dan spinae ossis ischii dan memotong
sacrum kira-kira pada pertemuan ruas sacral ke 4 dan ke 5
- Kesempitan pintu bawah panggul
Pintu bawah panggul dikatakan
sempit kalau jarak antara tubera ossis ischii 8 atau kurang kalau jarak ini
berkurang dengan sendirinya arcus pubis meruncing maka besarnya arcus pubis
dapat dipergunakan untuk menentukan kesempitan pintu bawah panggul.
2.3 Menilai Panggul Sempit Secara Klinis
Berikut ini adalah cara untuk menilai panggul sempit
secara klinis (dengan pemeriksaan tanpa alat) :
Metode Pinard :
- Pasien mengosongkan kandung kemih dan rektum.
- Pasien dalam posisi semi duduk.
- Tangan kiri mendorong kepala bayi kearah bawah belakang panggul sementara jari tangan kanan di posisikan di tulang kemaluan (simfisis) untuk mendeteksi ketidak seimbangan kepala dengan jalan lahir (disproporsi).
Metode Muller – Kerr :
- Metode ini lebih akurat dalam mendeteksi disproporsi kepala dengan jalan lahir.
- Pasien mengosongkan kandung kemih dan rektum.
- Posisi berbaring telentang.
- Tangan kiri mendorong kepala ke dalam panggul dan jari tangan kanan dimasukkan ke dalam vagina (VT) dan jempol kanan diletakkan di tulang kemaluan.
Derajad panggul sempit
ditentukan oleh ukuran/jarak antara bagian bawah tulang kemaluan (os pubis)
dengan tonjolan tulang belakang (promontorium). Jarak ini dinamakan konjugata vera
(garis merah pada gambar di bawah ini).
Dikatakan sempit Ringan: jika
ukurannya 9-10 cm, Sempit sedang: 8-9 cm, sempit berat: 6-8 cm dan sangat
sempit jika kurang dari 6 cm.
2.4 Gejala yang Muncul
Seorang harus ingat akan kemungkinan panggul sempit
kalau :
- Aprimipara kepala anak belum turun setelah minggu ke 36
- Pada primipara ada perut menggantung
- Pada multipara persalinan yang dulu – dulu sulit
- Kelainan letak pada hamil tua
- Kelainan bentuk badan (Cebol, scoliose, pincang dan lain-lain)
- Osborn positip
2.5 Cara Meng-atasi Panggul Sempit Pada Saat Persalinan
Untuk panggul sempit ringan masih bisa dilakukan
persalinan percobaan sedangkan mulai sempit sedang dan seterusnya dilakukan
persalinan dengan operasi cesar.
Yang
disebut persalinan percobaan adalah untuk persalinan per vaginam pada
wanita-wanita dengan panggul yang relatip sempit. Persalinan percobaan
dilakukan hanya pada letak belakang kepala, jadi tidak dilakukan pada letak
sungsang, letak dahi, letak muka atau kelainan letak lainnya.
Persalinan percobaan dikatakan
berhasil kalau anak lahir pervaginam secara spontan atau dibantu dengan
ekstraksi (forcepe atau vacum) dan anak serta ibu dalam keadaan baik. Kita
menghentikan presalianan percobaan kalau:
- Pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuaannya
- Keadaan ibu atau anak menjadi kurang baik
- Kalau ada lingkaran retraksi yang patologis
- Setelah pembukaan lengkap dan pecahnya ketuban, kepala dalam 2 jam tidak mau masuk ke dalam rongga panggul walaupun his cukup kuat.
- Forcepe gagal
Dalam keadaan-keadaan tersebut
diatas dilakukan SC.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam Obstetri yang terpenting
bukan panggul sempit secara anatomis melainkan panggul sempit secara obstetri
atau fungsional artinya perbandingan antara kepala dan panggul. Contohnya
panggul ukuran normal tetapi bayi ukurannya besar sehingga tidak seimbang
antara ukuran bayi dengan jalan lahir. Panggul sempit tetap bayinya kecil/prematur
maka masih bisa bayinya lahir secara normal.
Derajat panggul sempit
ditentukan oleh ukuran/jarak antara bagian bawah tulang kemaluan (os pubis)
dengan tonjolan tulang belakang (promontorium). Jarak ini dinamakan konjugata
vera (garis merah pada gambar di bawah ini).
Dikatakan sempit Ringan: jika ukurannya 9-10 cm, Sempit sedang: 8-9 cm, sempit berat: 6-8 cm dan sangat sempit jika kurang dari 6 cm.
Dikatakan sempit Ringan: jika ukurannya 9-10 cm, Sempit sedang: 8-9 cm, sempit berat: 6-8 cm dan sangat sempit jika kurang dari 6 cm.
Untuk panggul sempit ringan
masih bisa dilakukan persalinan percobaan sedangkan mulai sempit sedang dan
seterusnya dilakukan persalinan dengan operasi SC.
B.
Saran
Ibu untuk selalu memperhatikan kehamilannya dan
selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan agar
komplikasi-komplikasi persalinan yang mungkin terjadi bisa diketahui sedini mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
- Mother And Baby Sat, 26 May 2007 Sumber: Tabloid Ibu
Anak
- http://www.skripsi-tesis.com
- http://www.womenshealth.gov/faq/anemia.cfm
- Mochtar, R. 1998 . Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC
- Saifudin, A.B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP
- (Trisno Haryanto, ahli gizi dan dietetik, lulusan Akademi Gizi,
Malang)
- http://www.google.co.id/